I. PENDAHULUAN
Salah satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah ialah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbaai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiringnya pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Guru sebagai personel yang menduduki posisi strategis untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran tersebut.
Demikianlah pula para supervisor pendidikan, pengawas, pemilik dan pengelola lembaga pendidikan seyogianyalah selalu mengikuti perkembangan itu. Maka dari itu sangat penting untuk memahami proses belajar yang baik dan pasti agar peserta didik yang di ajar mendapatkan apa yang dia inginkan dan pengajar juga mendapatkan apa yang ia terapkan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Proses Belajar?
2. Apa Hubungan Perhatian, Memori, Elaborasi, Berpikir dan Problem Solving dalam Proses Belajar?
III. PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Proses Belajar?
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Any change in any object or organism, particularly a behavioral or psychological change. (proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan).[1]
Belajar menurut Harold Spears (1955.p 94) adalah Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk) aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya.[2]
Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang maju daripada keadaan sebelumnya.
2. Apa Yang Dimaksud Perhatian, Memori, Elaborasi, Berpikir dan Problem Solving?
Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis, menurut (A. Gazali, 1970:116), perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek.[3] Misalnya: seseorang sedang memerhatikan suatu benda, ini berarti seluruh aktifitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda tersebut.
Memori (ingatan) menurut Dakir, 1973:91 yaitu daya untuk memahamkan, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan-kesan yang telah dialami. Dalam definisi lain Verbeek, 1972:6 mengatakan ingatan adalah suatu aktifitas di mana manusia menyadari bahwa pengetahuannya berasal (berdasarkan kesan-kesan) dari masa lampau.[4] Dengan demikian, apa yang diingat oleh seseorang berupa suatu kejadian yang pernah dialami dan dimasukkan dalam alam kesadaran, kemudian disimpan dan pada suatu ketika kejadian itu ditimbulkan kembali atas kesadaran.
Berpikir adalah proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut prosesnya. Yaitu: pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, penarikan kesimpulan.[5] Ada definisi lain tentang berpikir yaitu berkembangnya ide dan konsep didalam diri seseorang (Bochenski, dalam suriasumanturi. ed, 1983:52).[6] Perlu diketahui, bahwa kemampuan berpikir manusia alamiah sifatnya, artinya ketika manusia dilahirkan dengan keadaan normal maka dengan sendirinya memiliki kemampuan berpikir yang relatif berbeda dengan manusia yang lahir dalam keadaan abnormal.
Problem Solving adalah pemecahan masalah, yang dimaksud pemecahan masalah disini yaitu ketika didalam kelas atau menangani siswa terdapat kendala dalam proses belajar, maka bagaiamana pengajar mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Kretivitas inilah sebagai kemampuan dasar Creative Problem Solving, kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.[7] Kreatifitas memiliki nilai penting dalam kehidupan. Dengan demikian, seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan.
Elaborasi, merupakan kegiatan proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta didik dalam menuju tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Alwi Suparman (1999:57) bahwa elaborasi merupakan strategi pembelajaran perpaduan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[8]
Menurut Dick dan Carrey dalam Sujarwo (2003) elaborasi adalah suatu pendekatan dalam mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran sehingga sasaran didik dapat mencapai isi pembalajaran atau tujuan seperti yang diharapkan. Strategi instruksional memiliki empat komponen, sebagai berikut: 1) kegiatan pra instruksional, penyajian informasi, 2) partsisipasi peserta didik, 3) tes, dan 4) tindak lanjut. Akan tetapi berbeda dengan Gagne dan Briggs dalam Alwi Suparman (1995:156) mengemukakan sembilan untuk kegiatan instrusional, yaitu: 1) memberikan motivasi, atau menarik perhatian, 2) menjelaskan tujuan instruksional kepada peserta didik, 3) mengingatkan kompetensi prasyarat, 4) memberi stimulus (masalah, topik dan konsep), 5) memberikan petunjuk belajar, 6) menentukan penampilan peserta didik, 7) memberi umpan balik, 8) menilai penampilan, 9) menyimpulkan.[9]
IV. KESIMPULAN
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Belajar menurut Harold Spears (1955.p 94) adalah Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk) aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek.
Memori (ingatan) menurut Dakir, 1973:91 yaitu daya untuk memahamkan, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan-kesan yang telah dialami.
Berpikir adalah proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut prosesnya. Problem Solving adalah pemecahan masalah, yang dimaksud pemecahan masalah disini yaitu ketika didalam kelas atau menangani siswa terdapat kendala dalam proses belajar, maka bagaiamana pengajar mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Elaborasi, merupakan kegiatan proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta didik dalam menuju tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini yang dapat penulis buat, penulis menyadari isi dari makalah ini belum mampu dikatakan sempurna, oleh karena itu kritik dans aran yang konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua umumnya, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibin, , Psikiologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
Diktat Psikiologi Pendidikan Oleh Drs. H. Mustaqim, M. Pd (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009)
Drs. H. Baharudin, M. Pdi, Psikiologi Pendidikan, (Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2010),
Drs. B. Suryosubroto, Prsoses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009)
[1] Dr. Muhibin Syah, M.Ed, Psikiologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hlm. 17
[2] Diktat Psikiologi Pendidikan Oleh Drs. H. Mustaqim, M. Pd (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. 39
[3] Drs. H. Baharudin, M. Pdi, Psikiologi Pendidikan, (Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2010), hlm. 178
[4] Ibid, hlm. 111
[5] Op. Cit, hlm. 58
[6] http://www.andragogi.com/pengetahuandsr/psikiologi.pendidikan.htm Rabu, 12 Oktober 2011
[7] Drs. B. Suryosubroto, Prsoses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm. 191
[8] Ibid, hlm. 195
No comments:
Post a Comment